0

 


Oleh : Hoseh Sridevi (Moderator pada materi metode penyampaian Konstitusi HMI di pelatihan Senior Course BPL HMI Cabang Pontianak)

Pemateri : Kanda Muhammad Khairuddin, S.Pd

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendahuluan

    Konstitusi merupakan pondasi utama dalam kehidupan berorganisasi, termasuk dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sebagai organisasi kader yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, pemahaman terhadap konstitusi HMI menjadi hal yang wajib dimiliki setiap kader. Dalam rangka memperkuat pemahaman ini, materi Metode Penyampaian Konstitusi HMI disampaikan oleh Kanda Muhammad Khairuddin, S.Pd dalam agenda Pelatihan Senior Course BPL HMI Cabang Pontianak.

Materi ini bertujuan untuk membekali para peserta tidak hanya memahami isi konstitusi secara tekstual, tetapi juga mampu menyampaikan dan menginternalisasikannya secara efektif dalam proses kaderisasi dan kehidupan organisasi.


Strategi Menyampaikan Konstitusi HMI

Kanda Muhammad Khairuddin menekankan bahwa konstitusi HMI bukan sekadar dokumen normatif, melainkan arah perjuangan yang harus hidup dalam setiap aktivitas kader. Oleh karena itu, penyampaiannya harus memperhatikan aspek pedagogis dan komunikatif. Adapun poin-poin utama yang disampaikan antara lain:

1. Memahami Struktur dan Nilai Dasar Konstitusi

Penyampaian konstitusi harus dimulai dari pemahaman utuh terhadap struktur konstitusi HMI: mulai dari Muqaddimah, Pasal-pasal utama, hingga penjelasan dan aturan tambahan. Kanda Khairuddin menegaskan pentingnya menekankan nilai dasar seperti independensi, keumatan dan kebangsaan, serta kaderisasi.

2. Metode Penyampaian yang Disarankan

  • Diskusi Kritis Terbimbing: Mendorong peserta membedah pasal-pasal konstitusi melalui dialog aktif dan refleksi kontekstual.

  • Simulasi Organisasi: Menggunakan studi kasus tentang konflik atau dinamika organisasi yang berkaitan dengan konstitusi untuk melatih peserta dalam menyikapi secara konstitusional.

  • Presentasi Interaktif: Memanfaatkan teknologi (seperti infografik dan media visual) untuk menjelaskan isi konstitusi secara sistematis.

  • Pembelajaran Kontekstual: Mengaitkan isi konstitusi dengan dinamika sosial-politik dan keumatan saat ini agar pemahaman lebih relevan dan aplikatif.

3. Konstitusi Sebagai Alat Kontrol dan Kompas Organisasi

Penting bagi kader untuk menyadari bahwa konstitusi tidak hanya menjadi aturan organisasi, tetapi juga pedoman etis dalam bersikap dan mengambil keputusan.


Dalam penutup materinya, Kanda Muhammad Khairuddin menyampaikan pesan penting:

“Jangan pernah lelah mempelajari dan menyampaikan konstitusi HMI. Ia adalah napas organisasi kita. Jika konstitusi mati dalam nalar dan tindakan kader, maka matilah arah perjuangan HMI. Sampaikanlah konstitusi bukan hanya sebagai aturan, tapi sebagai nilai yang hidup dalam setiap gerak kader.”

Pesan ini menjadi pengingat agar setiap kader tidak hanya memahami isi konstitusi, tetapi juga menjadi teladan dalam menerapkannya.


Relevansi dalam Kaderisasi

    Konstitusi HMI menjadi roh dalam setiap aktivitas perkaderan. Oleh karena itu, metode penyampaian yang kreatif dan kontekstual sangat penting agar kader benar-benar menjadikan konstitusi sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan berjuang.


Penutup

    Materi Metode Penyampaian Konstitusi HMI yang dibawakan oleh Kanda Muhammad Khairuddin, S.Pd pada Pelatihan Senior Course BPL HMI Cabang Pontianak memberikan pemahaman penting bahwa konstitusi bukan hanya teks, tapi nilai hidup. Diperlukan metode penyampaian yang dialogis, reflektif, dan membumi agar nilai-nilai konstitusi dapat diinternalisasi secara menyeluruh oleh kader HMI di berbagai tingkatan.


Referensi

  1. Himpunan Mahasiswa Islam. (2020). Konstitusi HMI (AD/ART HMI). PB HMI.

  2. Himpunan Mahasiswa Islam. (2017). Pedoman Perkaderan HMI. PB HMI.

  3. Khairuddin, M. (2025). Catatan Materi Senior Course: Metode Penyampaian Konstitusi HMI.

  4. Santosa, A. (2018). Pendidikan Kader dan Kepemimpinan Organisasi. Yogyakarta: Pilar Nusantara.

  5. Freire, Paulo. (1970). Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Penulis :

    Hoseh Sridevi adalah mahasiswi PGMI di STIT Darul Ulum (STITDAR) yang aktif berorganisasi dan berdedikasi dalam proses kaderisasi. Ia menjabat sebagai anggota bidang PPPA di Komisariat HMI STITDAR. Energik dan penuh semangat, Hoseh juga dikenal gemar bermain bola voli, mencerminkan jiwa aktif dan sportivitasnya sebagai kader muda yang inspiratif.


#HMI_Kom_STITDAR
#HMI_Cab_Kubu Raya
#Senior_Course_BPL HMI Cab Pontianak


Posting Komentar

 
Top